Kontribusi untuk Perdamaian: Cerita Penugasan di Kantor Urusan Militer PBB
Saya adalah perwira TNI yang saat ini mendapat penugasan sebagai Seconded Officer di Office of Military Affairs (OMA) di Markas Besar PBB di New York. Penugasan saya telah berlangsung sejak tahun 2020.
Letnan Kolonel Czi Ridwan Ali Abdul
7/21/2024


OMA merupakan suatu struktur di bawah Departement of Peace Operation dan dipimpin oleh seorang Military Adviser (MILAD). OMbertugas memberikan saran dan masukan dalam bidang militer baik kepada unsur pimpinan PBB maupun kepada para Force Commander yang memimpin pasukan perdamaian PBB di daerah misi.
Selain itu, OMA bertugas menyusun berbagai kebijakan dan pedoman teknis di bidang kemiliteran yang dijadikan panduan oleh baik oleh misi-misi PBB maupun negara-negara anggota PBB yang ingin mengirimkan pasukan perdamaian.
OMA menjadi penghubung utama antara Sekretariat PBB dengan negara-negara anggota PBB melalui para Penasehat Militer yang ditempatkan di Perwakilan-perwakilan Tetap negara anggota PBB di New York. OMA juga menjaga hubungan baik dengan organisasi-organisasi regional maupun internasional untuk memperkuat kemitraan dan meningkatkan kualitas pasukan perdamaian PBB.
OMA memiliki enam bagian yaitu Military Planning Service (Bidang Perencanaan), Current Military Operation Service (Bidang Operasi), Force Generation Service (Bidang Personel), Policy and Doctrine Team (Bidang doktrin), Assessment Team (Bidang Intelijen) dan Military Performance Evaluation Team (Bidang Evaluasi). Tiap-tiap bidang dikepalai oleh seorang perwira menengah berpangkat kolonel (setara P5). Di masing-masing bagian tersebut terdapat para Seconded Officer dari berbagai negara dengan pangkat Letnan Kolonel (setara P4) dan Mayor (setara P3), termasuk saya.
Personel OMA terdiri dari perwira-perwira militer dari berbagai negara, terutama negara-negara pengirim pasukan pemelihara perdamaian PBB. Proses seleksi dilakukan secara ketat dan berjenjang. Bersama dengan saya, terdapat juga satu orang rekan dari TNI yang ditugaskan di OMA.
Setiap Seconded Officer memegang misi tertentu sebagai Desk Officer. Bagi misi yang besar seperti MONUSCO, MINUSCA, UNMISS dan UNIFIL terdapat satu bahkan dua Desk Officer. Bagi misi-misi yang skalanya kecil, satu Desk Officer bisa memegang dua atau lebih misi. Saya sendiri ditugaskan di bagian Military Planning Service dan menjadi Focal Point dan Desk Officer misi UN Disengagement Observer Force (UNDOF) di Golan, Suriah dan UN Truce Supervision Organization (UNTSO) di Jerusalem, Palestina.
Selain memegang misi perdamaian, para Seconded Officer juga menjadi koordinator (focal point) untuk berbagai isu lintas sektoral di PBB, antara lain tentang kesetaraan gender, manajemen munisi, COE working group, Explosive Ordnance Disposal (EOD)/Counter Improvised Explosive Devices (C-IED), Counter Unmanned Aerial System (C-UAS) dan lain-lain. Saya sendiri dipercaya untuk menangani beberapa isu seperti COE Working Group, Training, EOD/C-IED dan C-UAS.


Penunjukan untuk menjadi Focal Point dari cross-cutting issues tersebut adalah kebijakan pimpinan OMA berdasarkan performa dan kualitas pekerjaan serta latar belakang pengalaman dan pendidikan. Saya sendiri sebelumnya pernah bertugas sebagai bagian dari Kontingen Garuda di UNIFIL, Lebanon pada tahun 2018-2019.
Sebagai Desk Officer/Focal Point, tugas utama saya adalah memonitor misi-misi yang menjadi tanggung jawab saya serta memberikan bantuan sekiranya dibutuhkan. Misi perdamaian tersebut melaksanakan mandat yang diamanatkan oleh Dewan Keamanan PBB dan dalam pelaksanaan mandat tentu saja menemui berbagai pelaksanaan. Tugas saya sebagai bagian dari OMA adalah membantu misi-misi tersebut terutama dalam pelaksanaan mandat agar sesuai dengan nilai-nilai dan aturan yang ditetapkan oleh PBB.
Hal menarik dari pelaksanaan tugas ini adalah kami mendapatkan kesempatan untuk melakukan kunjungan ke daerah misi kami untuk melakukan kajian dan evaluasi. Saya berkesempatan untuk melaksanakan UNTSO Military Capability Study dan melihat langsung pelaksanaan mandat oleh Military Observer di Lebanon dan Golan.
Tidak kalah menariknya adalah tugas sebagai focal point pada cross-cutting issues, dimana saya menjadi penyelenggara berbagai workshop untuk menampung pendapat para ahli yang nanti digunakan dalam penyusunan kebijakan dan peraturan di misi pemeliharaan perdamaian PBB.
Penugasan di OMA dan berinteraksi dengan kolega dari berbagai negara memberikan kesempatan dan pengalaman yang sangat berharga buat saya. Saya berharap ketika nanti ketika saya kembali bertugas di tanah air, berbagai pengetahuan, pengalaman dan jejaring yang saya miliki selama bertugas di New York dapat memberikan manfaat baik untuk institusi TNI maupun Indonesia secara umum. Saya juga berharap lebih banyak perwira TNI maupun WNI yang dapat bertugas di PBB sehingga keterwakilan dan kontribusi Indonesia semakin besar untuk dunia.
Jemari (Jelajah dan Mulai Karier di Organisasi Internasional) merupakan platform informasi yang dikelola oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri, untuk memberikan informasi mengenai peluang karier di berbagai organisasi internasional.
Copyright Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral © 2024 | All rights reserved.
Ikuti Kami
Kontak Kami
Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
Jl. Taman Pejambon No. 6 Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10110
setmulti@kemlu.go.id

